Translate

Pages

Minggu, 09 Desember 2012

Profil Manchester United untuk derby vs city!


Sir Alex Ferguson dan prestasinya – seperti yang digambarkan oleh patung setinggi sembilan kaki dan sebuah mural yang mencatatkan 37 trofi yang telah ia raih – akan tetap berada di sana untuk generasi masa depan yang berkunjung ke Old Trafford.
Bagi penggemar masa kini, peresmian patung perunggu yang ada di luar Sir Alex Ferguson Stand mewakili sebuah pengakuan baginya sebagai manajer tersukses Manchester United dalam sejarah.
Ketika klub lain merebut gelar Liga Premier, Sir Alex menganggapnya sebagai sebuah penghinaan. Apakah itu Blackburn Rovers, tim yang menghancurkan rencana United untuk juara lima kali berturut-turut setelah empat kali merebut gelar EPL. Apakah itu Arsenal. Apakah itu Chelsea, satu-satunya klub lain yang menjuarai Liga Premier secara back-to-back selain Manchester United.
Musim lalu sangat berbeda. Hadiah berharga itu jatuh ke Etihad Stadium. Sangat menyakitkan bagi Manchester United ketika itu.
Sekarang semuanya tinggal sejarah. Bagi kedua klub, saat ini adalah kesempatan untuk menandai hal yang baru dalam sejarah derby Manchester. United akan kembali musim ini. Kini, kedua klub asal Manchester kembali bersaing satu sama lain. Fokus United harus terbagi ke Liga Champions di bulan Februari.


POINT AND POINTERS
Setelah kekalutan yang melanda mereka pada bulan Mei, saat United mengira gelar EPL menjadi milik mereka dan ternyata menjadi milik City di detik-detik akhir, Sir Alex sekarang mampu menghapus kekecewaan dengan memandang positif musim ini.
Sebenarnya United mampu menampilkan performa terbaik musim lalu. Mereka meraih total poin terbanyak dalam 38 pertandingan Liga Premier. Kekalahan dalam dua derby Manchester-lah yang mempengaruhi kegagalan mereka. Saat itu, gelar EPL untuk pertama kalinya ditentukan melalui selisih gol. Peristiwa seperti ini terakhir kali terjadi pada tahun 1989. Saat itu Arsenal berhasil menjadi juara walau memiliki poin yang sama dengan Liverpool.
“Saya tidak menyalahkan siapa-siapa sama sekali mengenai musim kami,” kata Sir Alex. “Ya, akan ada saat-saat ketika kami duduk dan mengatakan hal yang ini salah, hal yang itu salah. Namun, 89 poin pada umumnya cukup untuk menjuarai sebuah liga.”
Hanya tiga dari 12 gelar Premier League Manchester United yang dimenangkan dengan jumlah poin lebih banyak dari musim kemarin, salah satunya menjadi rekor klub. Mereka mengakhiri musim dengan 92 poin pada musim 1993/1994 saat format liga masih 42 pertandingan.


AWARDS DOUBLE
Saat banyak orang yang senang dengan musim 2011/2012, bukan berarti United akan berdiam diri pada musim panas. Sir Alex membuat pernyataan besar ketika ia ingin mendapatkan pemain peraih penghargaan PFA Player of the Year dan Football Writers’ Footballer of the Year. Robin van Persie mendapatkan dua penghargaan tersebut setelah melalui 15 bulan yang luar biasa: mencetak 35 gol EPL untuk Arsenal selama tahun 2011 dan mengakhiri musim 2011/2012 dengan 37 gol di seluruh kompetisi.
Striker asal Belanda ini mencetak dua gol saat masih bersama klub lamanya ketika bertemu United. Salah satu golnya di Old Trafford tetap tak mampu menjadi gol hiburan saat Arsenal dianiaya dengan skor 8-2.
Jika van Persie frustrasi karena hanya memenangkan satu medali bersama The Gunners, menjuarai Piala FA 2005 dengan mengalahkan United, maka salah satu rekrutan baru United berasal dari klub yang menyingkirkan dominasi Bayern Munich di Bundesliga.
Gelandang asal Jepang, Shinji Kagawa, memenangkan dua gelar Bundesliga dalam dua tahunnya bersama Borussia Dortmund. Musim lalu, ia turut andil mencetak gol untuk membantu Dortmund mengalahkan Bayern 5-2 di DFB Pokal.
Kagawa sangat cepat beradaptasi dengan cara main EPL. Kagawa mencetak gol debut di Old Trafford saat melawan Fulham dan menambah satu gol lagi saat menghadapi Spurs. Kini ia absen akibat cedera lutut kala meladeni perlawanan Sporting Braga di Liga Champions.

SORE SPOT
Selain kehilangan gelar Liga Premier musim lalu, rasa sakit utama bagi Sir Alex adalah saat harus tersingkir dari Liga Champions ketika sedang merayakan 25 years anniversary-nya berada di Old Trafford dan saat ulang tahunnya ke-70. Setelah tiga kali tampil di partai puncak dalam empat musim terakhir, mereka harus gagal melaju ke babak knockout untuk ketiga kalinya dalam sejarah.
Kegagalan saat membutuhkan poin penting di pertandingan terakhir babak grup melawan FC Basel diperparah oleh cedera Nemanja Vidic; mengharuskan mereka tampil tanpa bek Serbia ini sepanjang sisa musim.
Sang kapten kembali pada musim ini di bulan Agustus, tapi hanya untuk bulan pertama. Bagian bek tengah kembali mengalami krisis ketika dua pemain Inggris, Chris Smalling dan Phil Jones, harus absen hingga November.
Dua bek ini kembali pulih bertepatan dengan kembalinya Darren Fletcher ke Premier League setelah cukup lama melawan penyakit yang ia derita. Gol Fletcher saat melawan QPR dua minggu yang lalu adalah gol pertamanya setelah sembuh. Ia terakhir kali mencetak gol saat United dibantai City pada bulan Oktober tahun lalu.
Pria Skotlandia ini berada di bangku cadangan United ketika mereka tersingkir dari Liga Champions di Swiss musim lalu. Kini ia akan terlibat lagi dalam kompetisi Eropa setelah United lolos dari kualifikasi grup dengan empat kemenangan beruntun.
Sementara, di Liga Premier, mereka telah melalui empat kemenangan berurutan, kemudian lima berturut-turut dan baru kalah tiga kali. Kekalahan ini datang dari Everton (pada pertandingan pertama), di kandang saat melawan Spurs (kemenangan pertama klub London di Old Trafford sejak 1998) dan di Carrow Road saat meladeni Norwich City.








0 komentar:

Posting Komentar