Contoh Kasus :
Arthur
Andersen LPP adalah salah satu firma akuntansi terbesar di AS yang
berdiri sejak 1913. Selama perjalanannya perusahan ini mmiliki reputasi
sebagai kepercayaan, integritas dan etika yang penting bagi perusahaan
yang di bebani auditing secara independen dan melaporkan laporan-laporan
perusahaan publik, dimana akurasi investor tergantung keputusan
investasi.
Di
masa-masa awalnya Andersen memiliki standar-standar profesi akuntansi
dan mengembangkan inisiatif-inisiatif baru pada kekuatan-kekuatan
integritasnya Arthur Andersen pernah menjadi model sebuah karakter teguh
hati dan integritas yang merupakan profesionalitas dalam akuntansi.
Tetapi kebangkrutan klien-klien besar membuka skandal-skandal besar yang
membuat firma akuntansi ini tutup.
Keruntuhan
BFA
Skandal
Baptist Foundation of Arizona (BFA) menjadi kebangkrutan terbesar
perusahaan amal nirlaba dalam sejarah AS, dimana Andersen bertindak
sebagai auditornya. Mereka dianggap menipu investor sebesar $570 juta.
BFA
didirikan untuk menghimpun dana dan mengelola gereja di Arizona.
Lembaga ini bekerja seperti bank, membayar bunga deposito yang digunakan
sebagian besar untuk berinvestasi di Arizona real estate. Ini merupakan
investasi yang lebih spekulatif daripada apa yang dilakukan lembaga
pembaptis lainnya.
Masalah
dimulai ketika pasar real estate mengalami penurunan, dan manajemen
dituntut untuk menghasilkan keuntungan. Karenanya, pengurus yayasan
diduga menyembunyikan kerugian dari investor sejak 1986 dengan
menjual beberapa properti dengan harga tinggi kepada entitas-entitas
yang telah meminjam uang dari ayyasan yang tak mungkin membayar properti
kecuali kondisi pasar real estate berbalik. Dalam dokumen pengadilan
apa yang disebut dengan “skema Ponzi” setelah kasus peniupuan yang
terkenal, pejabat yayasan diduga mengambil uang dari investor baru untuk
membayar investor yang sudah ada untuk menjaga arus kas. Sementara itu,
pejabat puncak menerima gaji. Skema ini akhirnya terurai, mengarah pada
investigasi kriminal dan tuntutan terhadap BFA dan Andersen. Akhirnya,
yayasan mengajukan petisi Bab 11 mengenai perlindungan kebangkrutan pada
tahun 1999.
Gugatan
investor terhadap Andersen menuduh perusahaan ini melakukan pemalsuan
dan menyesatkan laporan keuangan BFA. Dala sebuah pernyataannya di tahun
2000, Andersen merespon rasa simpatinya kepada BFA tetapi membela
keakuratan dengan opininya tentang audit. Namun setelah dua tahun
penyelidikan, laporan menunjukkan bahwa Andersen sudah diperingatkan
kemungkinan kegiatan penipuan oleh beberapa karyawan BFA, yang akhirnya
perusahaan setuju untuk membayar $217 juta untuk menyelesaikan gugatan
dengan pemegang saham pada taun 2002.
Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai alternatif. Dalam dataran teoritis, kita mengenal empat metode pengambilan
keputusan, yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without
discussion), pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi
(authority rule after discussion), dan kesepakatan (consensus).
Perbedaan Kekuasaan dan Wewenang
1. KEKUASAAN Kemampuan yang dimiliki oleh suatu pihak atau seseorang
yang digunakan untuk mempengaruhi seseorang atau pihak lain, untuk
mencapai apa yang diinginkan oleh pemegang kekuasaan. Max Weber dalam
bukunya Wirtschaft und Gesselshaft menyatakan, kekuasaan adalah
kemampuan untuk, dalam suatu hubungan sosial, melaksanakan kemauan
sendiri meskipun mengalami perlawanan. kekuasaan dibagi menjadi 2
bentuk yaitu :
A. kekuasaan pribadi
B. kekuasaan posisi
2. WEWENANG Wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah
orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai
tujuan tertentu yang telah ditentukan oleh yang memerintah. Kewenangan
berhubungan dengan kekuasaan. Kewenangan digunakan untuk mencapai tujuan
pihak yang berwenang.
3. PERBEDAAN KEKUASAAN DAN WEWENANG Kekuasaan tidak membutuhkan
pernyataan yang sah sedangkan wewenang membutuhkan pernyataan yang sah.
Kekuasaan mempunyai kedudukan yang tertinggi, misalnya direktur utama
yang memerintah para staf, sedangkan wewenang hanya memilki hak untuk
memerintahan kepada bawahan setelah mendapatkan perintah dari atasan.
Beberapa pendekatan yang digunakan untuk membahas kekuasaan dan pengaruh
- Pendekatan French dan raven
Pendekatan ini mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada
pengaruh,dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikholog. Pengaruh
adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi
terhadap orang lain, sedang kekuasaan merupakan pengaruh laten. French
dan rovenmengidentifikasikan lima sumber atau basis kekuasaan yaitu:
a) Kekuasaan balas jasa (reward power)
b) Kekuasaan paksaan (coercive power)
c) Kekuasaan sah (legimate power)
d) Kekuasaan ahli (expert power)
e) Kekuasaan panutan (referent power)
Kalau French dan Roven memberlakukan kekuasaan dan pengaruh sebagai
elemen-elemen laten dan aktif proses yang sama, sedang Etzioni lebih
mencurahkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang
lain baik suka maupun tidak.
Memandang kekuasaan sebagai antitesa wewenang, dan kekusaan dilain
pihak merupakan paksaan atau usaha untuk mendominasi orang lain agar
berperilaku dengan cara-cara tertentu tanpa mempengaruhi system
referensi.
Proses pengambilan keputusan
Secara singkat Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara
berbagai tersedianya alternatif.Konsep konsep pengambilan keputusan :
Identifikasi dan diagnosis masalah
• Pengumpulan dan analisis data yang relevan
• Pengembangan & evaluasi alternantif
• Pemilihan alternatif terbaik
• Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil -hasil
Tipe –Tipe Keputusan Manajemen :
•Keputusan-keputusanperseorangan dan strategi
•Kepusan-keputusan pribadi & strategi
•Keputusan-keputusan dasar & rutin
Model-model Pengambilan Keputusan :
•Relationalitas Keputusan
•Model-model perilaku pengambilan keputusan
2buah model fisher dalam proses mengambil keputusan
Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.
Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.
Teknik pengambilan keputusan
Teknik pengambilan keputusan partisipatif Teknik partisipatif
ada dua yaitu teknik partisipatif individu dan kelompok.Untuk individu
dimana karyawan mempengaruhi pengambilan keputusanmanajer. Sementara
untuk kelompok menggunakan teknik konsultasi dandemokrasi. Dalam
partisipasi konsultasi, manajer meminta dan menerimaketerlibatan
karyawan, tetapi manajer mempertahankan hak untuk membuatkeputusan.
Dalam bentuk demokrasi terjadi partisipasi total an kelompok bukan
individu yaitu suara terbanyak.
0 komentar:
Posting Komentar